Senin, 11 April 2011

Usaha kendang Jimbe Blitar


Meski usaha kerajinan kendang jimbe tergolong mampu menembus pangsa pasar luar negeri, namun menurut pengakuan para pengrajin kendang jimbe yang ada di Kota Blitar, usaha tersebut saat ini tidak banyak mendatangkan kegembiraan bagi para pengrajin. Alasannya, selain bahan baku yang sulit didapat juga permintaan pasar yang tidak pasti, sehingga menjadikan para pengrajin tidak banyak mendapatkan keuntungan.

Seperti yang dialami Dedit salah satu pengrajin kendang jimbe asal Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar. Meski kendang jimbe mampu menembus pangsa pasar luar negeri, namun jika melihat geliat usaha kerajinan kendang jimbe selama ini, bisa dibilang masih sulit diprediksi kapan kendang jimbe ini laku keras atau biasa-biasa saja. Alasannya, bahan baku yang sulit didapat serta tidak jelasnya permintaan pasar, menjadikan usaha kerajinan kendang jimbe ini stagnan atau biasa -biasa saja. Menurut Santi, kalaupun kerajinan kendang jimbe ini sempat laku keras, itupun hanya pada event-event tertentu, seperti saat akan hari raya atau hari-hari besar agama lainnya.

Meski demikian, Dedit tetap menjalankan usahanya dalam membuat kendang jimbe. Hal ini tetap ia lakukan karena wilayah Bendogerit Kota Blitar sudah memiliki nama sebagai kota penghasil kerajinan kendang jimbe, yang sewaktu-waktu jika ada permintaan meningkat, para pengrajin yang ada di Kelurahan Bendogerit tinggal menambah jumlah produksi. Untuk saat ini, kendang jimbe ini harganya bervariasi, mulai 9 ribu hingga 375 ribu rupiah per buahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar